Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sebelum
ane bercerita tentang sebuah perjuang hidup sang empat dara, terlebih dulu ane
ucapin terimakasih kepada mereka yang telah mendukung dalam pembuatan catatan
ini, terimakasih kepada Bu Siti seorang pedagang yang selalu setia mensuplai
tenaga ane, sehingga catatan ini bisa di publikasikan. Urutan kedua setelah Bu
Siti adalah Bu Gendong yang setia dengan nasi rames dan bala-balanya (bahasa
sunda). Selain ibu-ibu yang tangguh itu ane ucapin terimakasih juga kepada
mereka yang rutin berseliweran dengan motornya di jalanan Cempaka Sari sana,
berkat kalian kami selalu solid, kenapa ??? Karena dengan mereka melewati jalan
ini kebersamaan kami semakin lengket,
seperti kue lapis. Mungkin masih banyak lagi orang-orang yang terlibat dengan
ini, pokoke matur nuhun sanget untuk semuanya ……..
Catatan ini berkisah tentang empat dara yang sedang merajut asa, menggapai cita-cita demi kesenangan keluarga, dan nantinya masuk syurga .amiiinnnn…..Sebelum ane berkoar, ane punya peraturan buat kalian yang sedang membaca tuisan ini, nih peraturannya. Kalian kudu and wajib tahan senyum kekanan dan ke kiri dua centimeter, kemudian tahan selama kalian membaca tulisan ini. Tapi jika kalian terharu membaca catatan ini monggo sediakan tissue dan menangislah !!
Niih
ane perkenalkan tokoh-tokohnya :
Yang pertama ada ane “Rina
Meirina” si penulis, pengarang, sekaligus sutradara dari catatan ini, ane lahir
di ujung Barat jauh sana, tepatnya di Majalengka, sebuah kabupaten kecil yang ada
di Jawa Barat. Wajarlah ketika ane ikut sebuah forum kemudian ane ditanya
daerah asal ane, mereka kelabakan dan langsung buka google map’s, dan ternyata
di google map pun tak ada ,dan itu sungguh TERLALU. Sekalinya mereka tau daerah
ane, ya itu “majalengka di goyang” hal itu yang membuat ane tarik napas
dalam-dalam. Karakter yang ane punya setia kawan, jujur, baik hati, suka memberi,
suka jajan, cerewat juga sih, percaya diri, tanggung jawab, masih banyak lagi
deh pokoknya, ohh iya lupa ane pinter juga loh jangan salah gini-gini juara
olimpiade fisika dan matematika, juara pidato juga ding. Diantara mereka (baca:
berempat) ane menduduki posisi ketiga tercerewet setelah Anita Suliswati dan
Retno Esti Purwanisih. Hebat bukann ??!!haha..(prestasi yang konyol), Banyaknya
sih ane diem, di bilang pendiam nggak juga, di bilang cerewet nggak juga,
buktinya tuh di atas ane di posisi ke tiga dari empat finalis terbawel. Apalagi
ya yang belum ane jabarkan tentang riwayat ane ? ohh iya status ane seorang
mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri. Hobi menulis, mengambar, dan
jalan-jalan.Mungkin itu aja deskripsi tentang sang penulis, jika kalian
(pembaca) masih penasaran silahkan tinggalkan komen !!


Wiwit Setyaningsih adalah tokoh
ketiga yang akan ane jabarkan, asalnya dari kota batik (Pekalongan), paling
pendiem diantara kami bertiga, ketika kami bertiga riyuh pikuk seperti bebek
tatkala membahas sesuatu, temanku yang satu ini
cukup sebagai pendengar setia, tapi kadang dia juga sebagai tokoh
penengah ketika kami beradu argument. Karakternya itu pendiem, baik, rajin,
percaya diri, suka ngajarin kami bertiga AutoCAD juga, maklumlah diakan
satu-satunya lulusan SMK diantara kami bertiga makanya dia itu paling mahir.
Ane tak tau banyak tentang tokoh yang satu ini, maklumlah diakan pendiem, wajar
sang sutradara tak terlalu mengeksposnya. Ngelesss
aja nih penulis..
Tokoh pamungkas yang akan
ane ceritakan adalah Anita Suliswati, ia
lahir di kota Pati, dan ia paling bangga dengan kotanya itu, karena di jadikan
pabrik pusat makanan ringan yaitu (titttt
sensor nanti iklan loh). Temenku yang satu ini paling aktif dalam
berorganisasi mulai dari akademik sampai yang non akademik, salah satu
organisasi yang sering ia promosikan itu yaitu silat, tak heran diantara kami
bertiga dia yang paling kuat walaupun perawakannya yang kurus tinggi langsing
itu, kami punya julukan buat temen yang satu ini “si kaki kuda” karena kakinya
itu loh keras banget, keseringan olahraga dia mah. Karakter yang ia miliki
setia, baik hati, jujur, tanggung jawab, ngirit (ngiritnya kebablasan), selalu
semangat, rajin, dll pokoknya mah.
Huakkhh….sepertinya terlalu
panjang, lebar, tinggi lagi pengenalan tokoh yang ane jabarkan, maklumlah sang
sutradara terlalu bersemangat.
***
Hari senin adalah hari pertama
kami kuliah dari deretan hari-hari dalam seminggu di kalender, selalu setiap
ane berangkat ngampus selalu nyamper ke kostannya si Retno,
pertimbangannya banyak banget mulai dari
jalannya yang teduh, akses menuju kampus juga cepet, dan yang paling nomer
wahid biar ada temen ngampus. Kami pun berngakat menyusuri jalanan yang padat
merayap dengan kendaraan motor yang saling kebut mengebut satu dengan yang
lainnya. Bising, pengap, risih itu yang setiap hari kami hadapi selain kami
harus berjalan bak militer satu persatu, sungguh ini tidak konservasi bukan ?
dalam hal ini sang pengendara pun di tuntut untuk peka terhadap kami sang
pejalan kaki, seharusnya mereka memprioritaskan kami.
Sesampainya di kampus ane dan
Rento selalu menanti kedatangan mereka berdua (baca: Wiwit dan Anita).
Setibanya mereka hiruk pikik tanda-tanda kehidupan pun mulai ramai lancar,
ketika Anita memakai kerudung dan baju warnanya sama dengan si Retno, Retno
pasti akan berkicau dengan hal itu, tak tanggung-tangung kicauannya itu akan
sampai pulang ngampus, hal ini pernah ane teliti juga dan ternyata mengejutkan
pemirsah, perdebatan kerudung dan baju yang menjadi trand topic di hari itu dan
menduduki chat nomer satu.
Soto adalah makanan favorit
temen ane yang satu ini siapa lagi kalau bukan Anita Suliswati dan yang menjadi
targenya yaitu Bu Siti. Tak heran kalau ane pernah membuat sloga buat dia
“makan soto dib u Siti ketemu sama si Sita ngajak bakar Sate, eh tiba-tiba si
Sati dan si Sute nyamper ngajakin ke Setu” slogan itu yang ane selalu ejekin
sama si Anita itu, kalau ceuk bahasa Sundana mah heureuy eta teh.
Setibanya di warung Bu Siti,
dengan cekatan dia menyambut kami.
“Mau maem opo, mba ?” Tanyanya .
“Itu bu nasi sama ati, sama gulai juga”.kata
Retno
Perlu diketahui Retno selalu menjadi nomer
satu orang yang dilayani Bu Siti.
“Udah, mba ? ikasih sambel opo ora
?”tanyanya lagi.
“Nggak Bu, aku nggak suka
sambel”.tambahnya.
Ini giliran ane nih yang akan dilayani,
deg-degan rasanya seperti UN saja.
“mba nya maem sama apa ?”.bu Siti bertanya.
“Baso, kering tempe, sama kentang goreng ya
bu, eh di kasih sambel juga .”jawabku.
Giliran yang ketiga siapa lagi kalau bukan
Anita si soto maniak.
“mbanya maem opo ?”Tanya bu Siti ketiga
kalinya.
“Sotonya bu ,pake nasi pake sambal
juga.”jawabnya dengan muka lapar.
Dan ini layanan terakhir.
“manya maem apa ?”Tanya bu Siti.
“aku nasi sama daging yang gede ya bu
.”jawab Wiwit dengan smailingnya.
“Minumnya opo mba ?” pertanyaan terakhir
dari bu Siti.
“es teh bu semua.”jawab Retno.
Setelah selesai makan saatnya mengeluarkan
kocek.
“Nit aku pinjem duit kamu ya?”dengan muka
melas ane.
“iya, tapi besok bayar ya ?!”.balasnya denagn
raut wajah yang tak ikhlas.
“iya janji kalau aku punya duit tak
kembaiin deh ,Nit.”balasku.
Perut
telah terisi, kami pun melanjutkan perjalanan. Karena kondisi lebar jalan yang
hanya tiga meter bahkan dua setengah deh kayaknya (ane beum ngukur sih). Kami
pun kembali berjejer satu banjar ke belekang, bahkan Retno mengeluarkan
statementnya:
“kita itu seperti bebek saja ya, tiap pergi
dan pulang selalu rapih kek gini”.Dengan nada khas Lampugnya.
Sampailah
kami pun di “tikungan maut”, ya pertigaan tempat kami bepisah. Ane ke arah
selatan Retno masuk ke area kostnya yang tepat di tikungan maut itu, sedangkan
Wiwit dan Anita ke arah barat.
Itulah
rutinitas kami yang mungkin akan selalu teringat dalam otak, rutinitas yang
akan selalu kami kaitankan dan padu padankan dengan akhlak, sampai nanti kita
akan selamat.aminnn……………..
***
Pemirsah
ini baru part 1 lho, masih ada part-part selanjutnya. So don’t worry be happy.
Ane pamit dulu yaa, terimakasih telah membacanya., semoga menginspirasi.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Semarang,
10 April 2013
Rina
meirina
Bagus sis critanya...
BalasHapuskeep posting yaa...
and di tunggu UPDATE BERIKUTNYA...
terimakasih mas ,
BalasHapusnanti ane posting lagi part 2 nya :)