Minggu, 07 April 2013

Senjaku


Ini masalah tekanan yang sampai senja datang, meski mataku terpejam senja tetap terpandang, entah mengapa waktunya itu selalu aku gadang. Mereka yang berada di ujung Barat jauh sana mungkin sedang menantiku, yaa menanti kedatanganku, lama tak jumpa membuat senja ini semakin tabu dan membuat aku lesu tak ada lagi semangat yang menggebu. Dulu saat mentari tertelan waktu engkau selalu disampingku ibu, tapi kini masa indah itu terlukiskan oleh senja yang entah akan terulang lagi kapan kan bergulat dengan waktu.

Jarak ini yang membedakan datangnya senja, diujung timur ini kusambut senjaku dengan waktu yang mungkin mereka anggap terlalu dini untuk menyambutnya. Barat jauh sana mungkin mereka sedang sibuk dengan keringatnya, cucurannya itu yang akan meyambut pada senja hari. Ketika senja datang mereka selalu bertanya.
"bagaimana pendapatan kita di siang hari ini ?"

"dapat berapa laba yang mereka kumpulkan ?"

"akan makan apa nanti sepeninggal senja ini ?"

bayangan ini yang selalu terngiang dalam ingatan, tekanan ini yang membuat aku yakin akan senja yang akan terulang kembali, kembali pada indahnya senja sore hari.

Tuhan jadikan senja-senja ini senja yang indah, agar nanti aku kisahkan pada mereka di ujung Barat jauh sana.

Semakin menggebu tatkala senja terhiasi lembayung yang terender, dan bayangnya menyelinap pada lamunan-lamunan senja, sehingga menguatkan posisi untuk tak tergeser. Ketakutan akan senja yang tak terulang kadang masih menhantuiku, Rasa takut ini mulai menjalar pada siang sebelum senja beradu.

Aku titip senja untuk mereka yang berada di ujung Barat jauh sana.

1 komentar:

PENAYANGAN LAMAN

MONGGO GABUNG

Mau Cari Apa ?

Artikel Terbaru