Selasa, 30 April 2013

Habis Gelap, Tak Kunjung Terang

Disini aku terbaring, merasakan segala derita yang teramat rancu, tergelepak tak juga tegak. Lama kondisi ini aku derita, hitungan hari, bulan,bahkan tahun, tak kunjung terang gelap ini. Aku butuh lentera untuk kebangkitanku, butuh cahaya yang mampu menegakkanu. Meski cahaya itu muncul dai celah-celah bambu tak apa, setidaknya ada cahaya.



Ak terjatuh dalam kondisi gelap ini, tersungkur mereka yang bercahaya. Sesekali aku terinjak oleh mereka sang penegak. Menoleh ,Ahhhgrr..... sayang mata ini sudah buta. Tolong lambaikan tanganmu ! padaku yang masih tersapu oleh mereka yang seperti hantu.

Heyyy aku disini, tepat di depanmu, jangan bilang kau tak lihat, karena tubuhk jauh lebih berat.

"Wahh... oarang-orang di negeri ini ramah, sopan, dan santun. Melihat orang-orag yang saling tegur sapa antar sesama, berjalan bergandengan antar agama. Kekayaan negeriku sangat supeeerrr sekali, bahkan lebih super dari kata-katanya Om Mario, sang penegaknya murah hati, suka memberi, tak pernah saling membenci bahkan mendengki. Aissshhhhh......Penduduk negeri initak ada yang sakit, busung bahkan kelaparan karena bertahun-tahun tak makan. Semuanya sejahtera.-_-

Anak-anak pergi sekolah dengan wajah sumringah, karena akses yang mereka tempuh sungguh mudah. Pendidikan di negeri ini pun sangat baik. Pengajarnya rajin, pintar, bernudi pekerti luhur pula ,wajarlah pribahasa ini ( guru itu wajib di gugu dan di tiru).

Aisshhhhhh.... tak ada jeleknya negeri ini, pokoknya adem ayem tentrem pula. Para pejabatnya jujur, adil, dan suka menegakkan peraturan yang di buatnya. Tak ada korupsi, kolusi, bahkan nepotisme. Senangnya jadi anak negeri ini."


Wahhh.... ternyata aku terbangun, terbangun dari tidur lelapku. Ternyata itu semua hanya MIMPI. Nyamannya bermimpi di negeri ini. Hingga akhirnya aku bingung antara mimpi dan kenyataan. ^_ ^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENAYANGAN LAMAN

MONGGO GABUNG

Mau Cari Apa ?

Artikel Terbaru